Kesan
Kesan selama mengikuti perkuliahan sungguh beragam. Ada hal menyenangkan dan yang kurang menyenangkan yang saya alami selama mengikuti perkuliahan ini. Mulai dari pelajaran baru yang diterima mengenai bagaimana cara mengajar yang baik, bagaimana seharusnya pendidik yang baik dan lain - lain. Saya rasa mata kuliah paedagogi kali ini cukup menyenangkan. Apalagi karena adanya tugas lapangan yang membuat saya menjadi tahu bagaimana caranya menjadi guru yang baik dan benar, bagaiman cara agar anak - anak menjadi tertarik untuk mempelajari suatu hal dan hal - hal baru lainnya yang mungkin tidak bisa didapatkan selain di mata kuliah ini. Namun dikarenakankesibukan dosen pengampu, perkuliahan beberapa kali ditadakan atau dilakukan secara online, sehingga mahasiswa harus bisa mandiri dalam mempelajari materi - materi yang harusnya disampaikan oleh dosen pengampu. Namun hal tersebut membuat saya selaku mahasiswa semakin berkembang dan bisa semakin mandiri.
Pesan
Pesan yang bisa saya sampaikan untuk mata kuliah kali ini adalah agar Ibu Dina selaku dosen pengampu bisa mempertahankan cara mengajar yang variatif terhadap mahasiswa selanjutnya. Dan pesan utnuk saya dan teman - teman yang mengikuti mata kuliah kali ini agar bisa mengingat pelajaran paedagogi dan bisa mengaplikasikannya di kemudian kesempatan.
Evaluasi
Awalnya ketika memasuki mata kuliah paedagogi ini saya berpikir bahwa saya hanya diajari bagaimana mengajari anak - anak dengan baik dan benar, namun ternyata tidak hanya itu. Mta kuliah ini mengajarkan bagaimana menjadi pengajar yang baik, benar dan bagaiman mempertanggungjawabkan diri kita sebagai seorang pengajar dan juga bisa menggunakan teknologi yang ada untuk perkembangan pendidikn. Selama perkuliahan, kami selaku mahasiswa bisa dibilang masih pasif dalam merespon stimulus yang dosen pengampu berikan. Bahkan dosen pengampu keluar dari kelas karena tidak ada respon yang mahasiswa berikan mengenai pertanyaan yang dosen pengampu berikan.
Kritik
Sering terjadi pemberitahuan mengenai perubahan jadwal kuliah yang tiba - tiba. dosen pengampu juga beberapa kali meniadakan prkuliahan atau mengganti menjadi kuliah online, walaupun hal tersebut tidak terlalu menggangu kecsli mengenai jaringan yang terkadang sering bermasalah.
Saran
Saran saya adalah agar cara pembelajaran semakin bervariatif, pemberitahuan jadwal kulih tidak dilakukan mendadak dan hal - hal yang berhubungan dengan online (jaringan internet) disesuaikan dengan seluruh peserta mata kuliah, karena seringkali terjadi gangguan pada jaringan internet.
Secara keseluruhan, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dina selaku dosen pengampu yang telah sabar dalam mengajari kami. Sekian kesan, pesan, kritik dan saran yang mungkin bisa meningkatkan kinerja mata kuliah paedagogi. Terimakasih. :)
Cari Blog Ini
Jumat, 22 Juni 2012
evaluasi kinerja mk.paedagogi
Senin, 18 Juni 2012
Minggu, 10 Juni 2012
Review Micro Teaching
KELOMPOK 7
Dhita (10-009)
Steven (10-025)
Ahmad Fauji (10-060)
Venti (10-070)
Eva (10-081)
Putri (10-083)
Weillon (10-123)
Pertanyaan dan Jawaban Presentasi
REZA YOGA
1. Manfaat bagi kelompok adalah mendapatkan praktek lapangan sedangkan ada anggota yang tidak ikut dalam praktek micro teaching, bagaimana kelompok menanggapi hal tersebut?
Jawab: Manfaat bagi kelompok seperti yang dipaparkan sebelumnya bukan sekedar manfaat saat melakukan praktek micro teaching secara langsung, melainkan dalam pelaksanaan perencanaan, observasi, melakukan micro teaching, dan juga pembuatan laporan. Selain itu, anggota kelompok yang datang juga ada berbagi pengalaman (sharing) dengan anggota-anggota kelompok lainnya yang berhalangan hadir. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ini memang benar manfaat bagi semua anggota kelompok, meskipun ada anggota yang berhalangan untuk hadir.
2. Apakah tidak masalah dalam pelaksanaan microteaching jumlah anak adalah 3 orang sedangkan jumlah pengajar banyak?
Jawab: Sebenarnya video yang ditampilkan hanyalah video pertemuan kedua. Kami melakukan pertemuan pertama dan pertemuan kedua dimana di pertemuan pertama setiap satu peserta didik dibimbing oleh satu pendidik. Memang di pertemuan kedua kami melakukan seperti yang didokumentasikan, tetapi hal tersebut menurut kelompok tidak terlalu ada masalah karena kami dapat mencairkan suasana yang awalnya cukup kaku menjadi “Fun” bagi peserta didiknya. Selain itu, peserta didik yang semakin aktif di pertemuan kedua ini membuat kami sangat senang dan enjoy dalam mengajarkan micro teaching.
RAJA MASPIN
1. Apakah manfaat pelaksanaan micro teaching bisa langsung bermanfaat bagi peserta didik?
Jawab: Mungkin kalau manfaat langsung kami kurang tahu, tetapi kami berusaha membantu peserta didik untuk lebih mengetahui, lebih mengenal, dan lebih mengerti bahasa Inggris atau istilahnya “menanam benih terlebih dahulu”.
OLGA SEPTANIA
1. Bagaimana dengan ongkos seperti yang tertulis dalam slide presentasi?
Jawab: Mengenai ongkos termasuk dalam perencanaan kami, tetapi kenyataannya kami tidak menggunakan ongkos sebanyak yang tertera dalam slide presentasi.
KAK KARTIKA
1. Apa standar kompetensi yang digunakan kelompok dalam pelaksanaan micro teaching?
Jawab: Agar mereka mampu menggunakan bahasa Inggris secara lisan dengan baik dan dapat mengucapkan organ-organ tubuh bagian luar dengan bahasa inggris, terutama organ-organ di bagian kepala.
LIA
1. Apa tidak berbeda dimana terdapat 3 orang anak dan mereka duduk di kelas yang berbeda-beda?
Jawab: Dengan rentang usia mereka yang berbeda-beda, kami berusaha memberikan materi belajar yang memang sesuai dengan kemampuan mereka. Teori yang menjadi pegangan kami mungkin bisa menjadi guideline, namun dengan pengalaman yang sudah pernah dialami oleh beberapa anggota kelompok, kami memutuskan untuk memberikan materi berupa conversation singkat (perkenalan diri secara singkat) dan vocabulary yang cukup mudah. Tidak lupa kelompok mengingat usia mereka yang belum bisa berpikir secara abstrak, maka dalam proses belajar mengajar mentransformasikan hal abstrak ke hal yang konkrit. Dengan kata lain, materi yang kami berikan kepada ke-3 peserta didik kami sama dan bisa dipahami oleh mereka semua, tetapi kami memberikan materi tersebut dengan improvisasi-improvisasi dalam prosesnya sehingga tidak menimbulkan kebosanan bagi ke-3 peserta didik tersebut, terutama yang sudah duduk di kelas V SD.
RIZQA
1. Mengapa dalam pelaksanaan micro teaching tidak menggunakan anak didik Weilun, Steven, dan Venti di tempat kursus bila dalam kenyataannya jumlah anak yang tersedia untuk pelaksanaan micro teaching kurang banyak?
Jawab: Sebenarnya memang bisa saja namun kami memiliki kendala yang cukup banyak diantaranya kesulitan meminta izin pada anak-anak di tempat les sedangkan saat itu mereka sedang menghadapi ujian semester, makanya tidak dapat menggunakan anak-anak didik Weilun dan Steven. Kendala berikutnya adalah lokasi les yang cukup jauh dari kampus ataupun dari rumah masing-masing anggota. Kendala-kendala inilah yang membuat kami untuk mempertimbangkan menggunakan anak didik Weilun, Steven, dan Venti dalam praktek micro teaching.
IBU DINA
1. Bagaimana dengan anggota yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan micro teaching?
Jawab: Untuk anggota yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan micro teaching ada beberapa cara yang kami lakukan yaitu kami yang terlibat langsung dalam praktek micro teaching membagikan kepada mereka apa yang telah kami dapatkan selama praktek micro teaching. Tujuannya adalah supaya mereka bisa ikut merasakan hal tersebut. Kami juga memberikan tugas tambahan bagi anggota yang tidak hadir misalnya mengedit, membuat laporan, atau lainnya. Tujuan kami melakukan hal ini supaya semua anggota ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan tugas ini dan tiap anggota mendapatkan bagian yang sama serta adil.
2. Dalam video terlihat ketiga orang guru mengajar sambil berdiri pada tiga orang anak didik yang duduk di sofa. Bagaimana perilaku anak didik dan pendidik bila diobservasi?
Jawab: Sebenarnya yang terlihat dalam video adalah pertemuan ke dua kelompok dengan perserta didik. Pertemuan pertama kelompok dengan peserta didik adalah untuk membentuk rapport dan mencari tahu kesulitan mereka dalam mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Di pertemuan pertama posisi antara peserta didik dan pendidik saling duduk berhadap-hadapan. Satu orang peserta didik dibimbing oleh satu pendidik. Kami berpendapat bahwa memang di pertemuan kedua seperti yang terlihat dalam video bahwa antara pendidik dan peserta didik memang terlihat agak kaku, formal dan posisi pengajar terlalu jauh dengan peserta didik padahal micro teaching tersebut tidak dilakukan di institusi formal, melainkan rumah. Akan tetapi, dalam prosesnya kelompok cukup bisa mencairkan suasana kaku tersebut sehingga di tengah sampai akhir pelaksanaan micro teaching, peserta didik menjadi sangat aktif.
3. Apa sebenarnya pengertian micro teaching bagi kelompok sendiri?
Jawab: Pengertian micro teaching sebenarnya masih dangkal bagi kelompok. Pengertian micro teaching bagi kelompok pada awalnya hanya sebatas guru mengajar peserta didik dalam posisi dimana guru berdiri dan peserta didik duduk diam. Akan tetapi, setelah mendengarkan penjelasan dari Bu Dina, kelompok semakin mengerti apa yang menjadi esensi dari micro teaching tersebut dan kelompok menyadari kekurangan kelompok dalam hal seni mengajar yang harusnya merupakan esensi dari tugas micro teaching kali ini.
Kamis, 17 Mei 2012
Revisi Micro Teaching
Dhita (10-009)
Steven (10-025)
Ahmad Fauji (10-060)
Venti (10-070)
Eva (10-081)
Putri (10-083)
Weillon (10-123)
- Memiliki kesadaran akan tujuan
- Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
- Mentoleransi ambiguitas
- Menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
- Merasa kurang nyaman jika kurang mengetahui
- Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
- Belajar dari berbagai model
- Menikmati pekerjaan dan siswa mereka sendiri.
- Confidence
- Patience
- True compassion for their students
- Understanding
- The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a different way
- Dedication to excellence
- Unwavering support
- Willingness to help student achieve
- Pride in student’s accomplishments
- Passion for life
- Mengenalkan Bahasa Inggris melalui lisan
- Mempermudah dalam mempelajari bahasa Inggris
- Berusaha meningkatkan motivasi dan semangat belajar
- Mampu berbahasa Inggris yang baik dan benar
- Mengerti bahwa belajar itu menyenangkan
- Lebih termotivasi untuk belajar
- Untuk dapat memiliki pengalaman mengajar langsung dan dapat mempraktekkan apa yang telah kelompok pelajari selama perkuliahan sehingga kelompok menjadi lebih bisa mengerti bagaimana menjadi guru yang baik dan bagaimana cara mengontrol peserta didik yang akan diajari.
- 15.00 – 15.20 perkenalan
- 15.20 – 17.50 micro teaching
- 17.50 – 18.00 penutupan
- 12.10 – 12.20 perkenalan
- 12.20 – 14.45 micro teaching
- 14.45 – 15.00 penutupan
- Handphone
- Kamera
- Alat tulis
- Ongkos : 6000 x 7 = 42.000
- Reward : 5000 x 4 = 20.000
- Jumlah = Rp 62.000,00
Senin, 30 April 2012
Micro Teaching
TESTIMONI :
Putri Mayritza (10-083)
Micro Teaching kali ini menjjadi pengalaman yang baru bagi saya dan kelompok.. Mengajari anak - anak yang belum dikenal ntidak semudah berinteraksi dentan anak - anak yang sudah dikenal sebelumnya. butuh pengenalan dan adapatasi terlebih dahulu dengan mereka., Untung saja anak - anak yang menjadi peserta didik saya di micro teaching kali ini termasuk supel, dan mudah beradaptasi, sehingga kami lebih mudah dekaqt dengan mereka. Selain itu saya juga harus berupaya mengaplikasikan metode - metode yang sudah diajarkan di mata kuliah paedagogi. Saya dan teman sekelompok juga harus berupaya menajdi guru yang baik sehingga poelajaran yang kami berikan bisa masuk ke dalam pikiran peserta didik dan peserta didik bisa mengingatnya dan mengaplikasikanny6a dalam sehari - hari.
Mengetahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa global yang semua orang harus bisa menggunakannya, maka kami lebih berfokus untuk mengajarkan pelajaran Bahasa Inggrris ke peserta didik. Dengan mengusung "English for fun" kami mencobamemperkenalkan kepada peserta bahasa didik bahwa Bahasa Inggris itu tidak terlalu susah dan bahkan bisa menyenangkan. Bagaimana caranya? Saya dan kelompok memberikan reward kepadaanak - anak yang mampu mengingat pelajaran yang sudah kami berikan sebelumnya. Saya dan kelompok memberikan pelajaran vocabulary dan Introduction kepada peserrta didik dengan harapan pelajaran yang kami berikan bisa mereka aplikasikan dan membuat mereka semakin rajin belajar bahasa Inggris.
Intinya micro teaching kali ini cukup menyenangkan dan menambah ilmu saya dan teman - teman saya terutama dalam hal mengajar anak - anak
Dokumentasi Audiovisual :
Jumat, 13 April 2012
TESTIMONI UTS
UTS Online kali ini menjadi pengalaman yang baru buat saya, walaupun sebelumnya saya sudah pernah melakukan kuliah online, namun ternyata pengalamannya berbeda. Walaupun open book dan waktu serta tempatnya fleksibel, namun pada UTS kali ini tetap dituntut logika berpikir dan kekritisan untuk menjawab soal - soal yang diberikan dosen pengampu. Jadi tidak dengan memindahkan isi buku ke blog, tapi dengan mengerti isi buku dan mencoba untuk menuangkannya kembali ke blog.
Senin, 09 April 2012
Sabtu, 07 April 2012
Paedagogi, TIK dan Fenomena Kontemporer
Zaman sekarang teknologi bukanlah hal yang baru lagi. Semua hal dapat digunakan dengan bantuan teknologi. Begitu juga dengan seni belajar. Belajar akan semakin mudah dengan teknologi yang sudah ada, contohnya saja elearning. Dengan elearning peserta didik dapat belajar secara online, dapat mengeksplorasi kemampuannya tanpa harus menunggu elajaran dari guru. Walaupun begitu, elearning tetap mempertahankan dimensi dari pedagogi itu sendiri. Dengan Tekknologi Informasi dan Komunikasi, dapat membantu peserta didik untuk dapat menjelajahi lingkungan belajar yang baru, memfasilitasi pembelajaran bersama dan memungkinkan siswa membuat komunitas belajar sendiri, membantu dalam penciptaan lingkungan yang menawarkan perbedaan individu, budaya atau perbedaan perkembangan serta meningkatkan kesempatan untuk belajar bagi siswa dengan menwarkan pengalaman virtual untuk menghemat waktu.
Senin, 26 Maret 2012
Paedagogi Praktis dan Guru Saat Ini
Sabtu, 24 Maret 2012
Paedagogi Abad 21
Pedagogi sudah ada sejak peradaban pendidikan dan pembelajaran dimulai. Walaupun mempunyai definisi yang nyaris tidak pernah berubah, tapi mau tak mau pedagogi harus berubah mengikuti zaman agar tidak terlalu kuno. Di abad 21 semakin banyak yang tertarik mendiskusikan pedagogi, bahkan sekarang dikenal sebagai pedagogi progresif. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah melahirkan paradigma baru, yaitu pembelajaran berbasis Teknologi Informasi Komunikasi. Pedagogi tidak lagi sebatas ilmu dan seni mengajar, tapi lebih kearah pemahaman atas bagaimana menggunakan dan merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Walaupun sudah sangat tua, bukan berarti pedagogi ini tidak ada pro dan kontra. Pedagogi masih saja mengundang perdebatan. Antipedagogi muncul ketika dimana seseorang menganggap dimensi pedagogi tidak terlalu penting, karena penguasaan materilah yang paling penting. Memang banyak orang telah menerima definisi pedagogi sebagai seni mengajar, namun ada juga yang menolaknya. Banyak negara gagal mendanai pengembangan profesional karena mengabaikan pedagog, padahal sangat penting bagi sebuah negara untuk mengembangkan teknologi bagi guru sehingga guru dapat semakin progresif dan tidak monoton dengan yang mereka lakukan sekarang
Minggu, 18 Maret 2012
Pedagogi Teoritis dan Prinsip Pedagogis
Pedagogi merupakan kata benda yang mengarah kepada ilmu pengaharan, sedangkan kata sifatnya adlaah pedagogis, yang mempunyai makna proses dari pembelajaran itu sendiri. Banyak teori - teori yang bermunculan seiring pedagogis dijadikan fokus dari refkejsu teoritis. Contohnya saja Danilov (1978) yang mendefenisikan pedagogis sebagai proses interaksi terus meneurs dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. Asimilias disini adalah dalam hal antusiasme mereka dalam belajar. Ada juga pengertian pedagogis menurut Alberto Garcia et al (2005) dimana pedagogis merupakan tindakan guru dan siswa dalam konteks organisasi sekolah, dimana interaksi itu dilakukan berdasarkan teori pedagogis tertentu dan berorientasi pada tujuan institusional dan dikembangkan dalam interaksi yang dekat dengan keluarga dan masyarakat untuk mencapai pembentukan siswa secara sehat. Defenisi ini cukup melambangkan makna dari pedagogis itu sendiri secara utuh.