Cari Blog Ini

Senin, 26 Maret 2012

Paedagogi Praktis dan Guru Saat Ini

Nama Kelompok:
Putri Mayritza 10-083

Paedagogi Abad ke-21 disebut juga dengan paedagogi praktis. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang telah membuat perubahan pada ilmu paedagogi yang dulu dengan sekarang. Sebagai ilmu atau teori dan seni atau praktik mengajar, paedagogi termasuk dalam kategori “pengetahuan paedagogi formal” yang bermakna paedagogi teoritis atau ilmiah dan “pengetahuan paedagogi vernacular” yang merupakan kata lain dari paedagogi praktis. Jika paedagogi ilmiah merupakan upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori-teori paedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis, maka paedagogi praktis lebih kepada pengaplikasian teori-teori paedagogi tersebut.

Bagi para guru, kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari konsep teoritis. Teori memang merupakan sesuatu yang paling praktis. Namun, bagaimana cara guru-guru menggunakan dan memanfaatkan teori tersebut adalah paedagogi praktis. 

Beberapa guru juga tidak mempunyai paedagogi teoritis yang kuat, padahal seperti diketahui paedagoi praktis yang baik adalah guru yang mempunyai pedagogi teoritis yang kuat. Misalnya saja, dengan maraknya gaya pembelajaran student-centered, guru seakan tidak lagi bekerja atau mengajar sebagaimana mestinya. Peserta didik seperti "melayani" dirinya sendiri. Beberapa guru bahkan tidak mempersiapkan materi pelajaran untuk peserta didiknya, peserta didik mempersiapkan materi sendiri, membuat soal dan lain - lain.

Read More here..... “Paedagogi Praktis dan Guru Saat Ini”  »»

Sabtu, 24 Maret 2012

Paedagogi Abad 21

Pedagogi sudah ada sejak peradaban pendidikan dan pembelajaran dimulai. Walaupun mempunyai definisi yang nyaris tidak pernah berubah, tapi mau tak mau pedagogi harus berubah mengikuti zaman agar tidak terlalu kuno. Di abad 21 semakin banyak yang tertarik mendiskusikan pedagogi, bahkan sekarang dikenal sebagai pedagogi progresif. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah melahirkan paradigma baru, yaitu pembelajaran berbasis Teknologi Informasi Komunikasi. Pedagogi tidak lagi sebatas ilmu dan seni mengajar, tapi lebih kearah pemahaman atas bagaimana menggunakan dan merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Pedagogi terdiri dari dua, yaitu teoritis dan praktis. Pedagogi teoritis (pedagogi formal atau ilmiah) merupakan upaya mengembangkan prinsip dan teori pedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis dan lebih abstrak dan umum. Namun tak selamanya pelajaran bisa didapatkan dari buku teks, maka bisa digunakan pedagogi praktis (vernakular). Namun kedua hal ini saling berhubungan. Praktik pedagogi yang baik harus didasari oleh teori pedagogi yang sudah teruji
Walaupun sudah sangat tua, bukan berarti pedagogi ini tidak ada pro dan kontra. Pedagogi masih saja mengundang perdebatan. Antipedagogi muncul ketika dimana seseorang menganggap dimensi pedagogi tidak terlalu penting, karena penguasaan materilah yang paling penting. Memang banyak orang telah menerima definisi pedagogi sebagai seni mengajar, namun ada juga yang menolaknya. Banyak negara gagal mendanai pengembangan profesional karena mengabaikan pedagog, padahal sangat penting bagi sebuah negara untuk mengembangkan teknologi bagi guru sehingga guru dapat semakin progresif dan tidak monoton dengan yang mereka lakukan sekarang

Read More here..... “Paedagogi Abad 21”  »»

Minggu, 18 Maret 2012

Pedagogi Teoritis dan Prinsip Pedagogis

Pedagogi merupakan kata benda yang mengarah kepada ilmu pengaharan, sedangkan kata sifatnya adlaah pedagogis, yang mempunyai makna proses dari pembelajaran itu sendiri. Banyak teori - teori yang bermunculan seiring pedagogis dijadikan fokus dari refkejsu teoritis. Contohnya saja Danilov (1978) yang mendefenisikan pedagogis sebagai proses interaksi terus meneurs dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. Asimilias disini adalah dalam hal antusiasme mereka dalam belajar. Ada juga pengertian pedagogis menurut Alberto Garcia et al (2005) dimana pedagogis merupakan tindakan guru dan siswa dalam konteks organisasi sekolah, dimana interaksi itu dilakukan berdasarkan teori pedagogis tertentu dan berorientasi pada tujuan institusional dan dikembangkan dalam interaksi yang dekat dengan keluarga dan masyarakat untuk mencapai pembentukan siswa secara sehat. Defenisi ini cukup melambangkan makna dari pedagogis itu sendiri secara utuh.


Untuk mencapai proses pedagogis yang baik dibutuhkan prinsip - prinsip untuk menjalankannya. Prinsip - prinsip pedagogis adalah kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses pedagogis (Addine,2001). Prinsip kehidupan dan sekolah harus mempunyai dua aspek yaitu kehidupan dan pekerjaan sebagai kegiatan yang mendidik manusia. Prinsip lainnya adalah mengkombinaksikan karakter kolektif dan individual pendidikan dan penghormatan terhadap kepribadian siswa, maksudnya penghormatan disini adalah menghormati hak - hak yang dimiliki siswa. Prinsip ketiga merukuk pada kesatua pendidikan, perkembangan pross dan pengajaran yang erkait pada kegiatan pembangunan. Dan prinsip erkahir adalah masing - masing subsistem aktivitas, komunikasi dan kepribadian saling terkait satu sama lain. 

Read More here..... “Pedagogi Teoritis dan Prinsip Pedagogis”  »»

Minggu, 11 Maret 2012

Hubungan Paedagogi dan Paradigma Belajar

Setiap manusia pasti mempunyai paradigma yang berbeda- beda dalam menghadapi sesuatu. Begitu juga guru. Guru mempunyai paradigma yang berbeda – beda mengenai cara siswa yang belajar dan hal itulah yang membuat strategi mengajar para guru juga berbeda. Karena dengar memilih strategi mengajar, berarti guru sudah mendapatkan pemahaman bagaimana kegiatan belajar itu terjadi di suatu kelas.

            Paedagogi sendiri adalah seni mengajar seorang guru. Secara literal pedagogi berarti “membimbing anak”. Hal itulah yang dilakukan para guru ketika mengajar peserta didiknya. Guru memberi dan menyampaikan informasi, pengalaman dan pengetahuan dan lain – lain agar para peserta didik mengetahui dan memahami sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Setiap guru dengan kemampuan mengajar yang unggul memiliki karateristik mempunyai keahlian pokok, ahli pedagogis, komunikator yang unggul, asesor yang sistematis dan berkelanjutan dan mentor yang berpusat pada siswa. Disini akan lebih difokuskan pada karateristik ahli pedagogis.

Sebagai ahli pedagogis, guru menetapkan tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasikannya dengan jelas. Jika kita kembali lagi ke paradigma belajar. Maka hal ini berhubungan. Guru yang sudah mempunyai paradigm belajar di suatu kelas akan menetapkan tujuan pembelajaran yang sesuai yang dimana ini merupakan strategi pembelajarannya. Strategi pembelajaran terdiri dari pelatihan; ceramah; kelompok dalam tim; keterampilan berpikir; pemecahan masalah dan kreatifitas; dan pengalaman serta refleksi. Selain itu cirri – ciri guru sebagai ahli pedagogis adalah menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa, mengevaluasi dan menilai siswa, mendorong siswa berpikir & memberdayakan diri untuk menemukan kreativitas mereka sendiri, mempromosikan penemuan siswa, menjadikan mengajar & belajar sebagai kegiatan ilmiah, menemukan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu sama lain.

Read More here..... “Hubungan Paedagogi dan Paradigma Belajar”  »»

Testimoni

Semua itu ada seninya


           Kalau dipikir - pikir kalimat diatas ade benarnya. Setiap hal pasti punya seni tersendiri yang membuat  hal itu bisa dilakukan dengan baik.
Begitu juga dengan mengajar. Mengajar itu merupakan seni mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi tertentu dan menggunakan media tertentu. Hal itulah yang terjadi pada pertemuan ke-2 mata kuliah paedagogi kali ini. Bu Dina sebagai pengampu mata kuliah ini mentransformasikan informasi baru dalam hal media edukasi baru, yaitu Editgrid dan USU Elearning. Walaupun terhalang oleh koneksi jaringan yang kurang bersahabat, tetapi setidaknya saya selaku peserta didik sudah mempunyai lahan baru untuk dieksplorasi setelah pada 2 semester lalu saya telah dikenalkan kepada blog.

          Pembelajaran adalah seni kerjasama yang membantu alam melakukan aoa yang dapat dilakukannya sendiri. Cara pendidik memandu dan metode kerjanya membuat peserta didik menjadi lebih mudah dan efektif dalam hal belajar. Pembelajaran melibatkan hubungan antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain. Pendidik juga harus mampu menerjemahkan kegiatan belajar dari berbagai sumber ke dalam praktik yang efektif. Hal itulah yang terjadi pada pertemuan kali ini. Dosen pengampu mengaplikasikan sumber - sumber informasi yang beliau punya dengan memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan praktik di kedua website baru tersebut. Antara dosen dan mahasiswa juga sama - sama belajar dan tidak ada yang dominan pada pertemuan kali itu, semuanya saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Read More here..... “Testimoni”  »»