Cari Blog Ini

Senin, 18 April 2011

Psikolog Sekolah sebagai Konselor.

Konselor.. Jika dilihat sekilas kata konselor mirip dengan kata konseling. Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Konseling tidak bisa selalu disamakan dengan bimbingan. Karena bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada yang lain dalam membuat keputusan yang bijaksana dan dalam penyesuaian diri, serta dalam memecahkan masalah kehidupan masalah mereka. Bimbingan bertujuan agar penerima bantuan dapat berkembang mandiri dan mampu bertanggung jawab bagi dirinya sendiri. Jadi, bimbingan tidak selalu memecahkan masalah, namun membantu klien untuk mengambil keputusan. Sedangkan konseling lebih ke arah proses bantuan untuk memecahkan masalah - masalah pribadi (Blum & Balinsky, 1973).

Sebenarnya ada beberapa rumusan lain mengenai Konseling, yaitu :
  1. Rumusan (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
    1. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
    2. Bantuan diberikan dengan meng interpreswtasikan fakta-fakta atau data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana-rencana yang dibuat.
  2. Rumusan (Mc. Daniel,1956)
    1. Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien.
    2. Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan-kesulitanyang dihadapi.
    3. Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan diri maupun dengan lingkungan.
  3. Menurut Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004)
    1. konseling bukan hanya proses pembelajaran individu akan tetapi juga merupakan aktifitas sosial yang memiliki makna sosial. 
  4. Rumusan (Division of Conseling Psychologi)
    1. Konseling merupakan proses pemberian bantuan
    2. 2. Bantuan diberikan kepada individu-individu yang sedang mengalami hambatan atau gangguan dalam proses perkembangan.

Ilustrasi : Konselor
 Jadi, konselor itu sendiri merupakan seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Karena topik kali ini adalah psikologi sekolah. Maka konseling yang dibahas disini adalah konseling bagi para siswa di lingkungan sekolah. Sering sekali konselor diberikan perintah oleh sekolah untuk menjalankan disipin dengan cara memberikan hukuman bagi para murid yang bersalah. Padahal seharusnya para konselor tidak dibebani dengan tanggung jawab memberikan hukuman. Mengapa demikian? Agar pembentukan hubungan baik dengan siswa dapat terbentuk. Karena kita mengetahui hubungan baik sangat berpengaruh dalam bimbingan dan konseling. Namun bukan berarti konselor bertugas menjadi pembela dan pembebas siswa dari hukuman. Konselor dapat membantu siswa untuk memahami mengapa tindakannya tidak layak dan membantru siswa memahami akibat tindakannya.


Sebagai seorang psikolog sekolah, seseorang bisa bertugas menjadi seorang konselor di sebuah sekolah. Karena pada kenyataan, tidak semua konselor memiliki semua kompetensi. Jadi idealnya, psikolog sekolah mampu menunjukkan kompetensinya dalam berbagai ranah.
Kompetensi - kompetensi yang dimiliki oleh psikolog sekolah yang kompeten menurut Ysseldyke (1986) adalah : 

Ilustrasi : Manajemen kelas
  1. Manajemen kelas
  2. Komunikasi dan konsultasi antar pribadi
  3. Keterampilan dasar akadeik dan kehidupan
  4. Ketrampilan afektif/sosial
  5. Keterlibatan orangtua
  6. Struktur dan Organisasi kelas
  7. Pengembangan dan Perencanaan Sistem
  8. Pengembangan keterampilan staff
  9. perbedaan individual dalam perkembangan dan belajar
  10. hubungan sekolah dan masyarakat
  11. pengajaran
  12. isu etika dan hukum
  13. pengukuran dan evaluasi
  14. perhatian mengenai budaya yang berbeda - beda.



Sumber : 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar