Pedagogi sudah ada sejak peradaban pendidikan dan pembelajaran dimulai. Walaupun mempunyai definisi yang nyaris tidak pernah berubah, tapi mau tak mau pedagogi harus berubah mengikuti zaman agar tidak terlalu kuno. Di abad 21 semakin banyak yang tertarik mendiskusikan pedagogi, bahkan sekarang dikenal sebagai pedagogi progresif. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah melahirkan paradigma baru, yaitu pembelajaran berbasis Teknologi Informasi Komunikasi. Pedagogi tidak lagi sebatas ilmu dan seni mengajar, tapi lebih kearah pemahaman atas bagaimana menggunakan dan merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pedagogi terdiri dari dua, yaitu teoritis dan praktis. Pedagogi teoritis (pedagogi formal atau ilmiah) merupakan upaya mengembangkan prinsip dan teori pedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis dan lebih abstrak dan umum. Namun tak selamanya pelajaran bisa didapatkan dari buku teks, maka bisa digunakan pedagogi praktis (vernakular). Namun kedua hal ini saling berhubungan. Praktik pedagogi yang baik harus didasari oleh teori pedagogi yang sudah teruji
Walaupun sudah sangat tua, bukan berarti pedagogi ini tidak ada pro dan kontra. Pedagogi masih saja mengundang perdebatan. Antipedagogi muncul ketika dimana seseorang menganggap dimensi pedagogi tidak terlalu penting, karena penguasaan materilah yang paling penting. Memang banyak orang telah menerima definisi pedagogi sebagai seni mengajar, namun ada juga yang menolaknya. Banyak negara gagal mendanai pengembangan profesional karena mengabaikan pedagog, padahal sangat penting bagi sebuah negara untuk mengembangkan teknologi bagi guru sehingga guru dapat semakin progresif dan tidak monoton dengan yang mereka lakukan sekarang
Walaupun sudah sangat tua, bukan berarti pedagogi ini tidak ada pro dan kontra. Pedagogi masih saja mengundang perdebatan. Antipedagogi muncul ketika dimana seseorang menganggap dimensi pedagogi tidak terlalu penting, karena penguasaan materilah yang paling penting. Memang banyak orang telah menerima definisi pedagogi sebagai seni mengajar, namun ada juga yang menolaknya. Banyak negara gagal mendanai pengembangan profesional karena mengabaikan pedagog, padahal sangat penting bagi sebuah negara untuk mengembangkan teknologi bagi guru sehingga guru dapat semakin progresif dan tidak monoton dengan yang mereka lakukan sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar